TUJUAN [kembali]
Sensor cahaya untuk menghidupkan lampu pada malam hari secara otomatis
DASAR TEORI [kembali]
Prinsip Kerja Phototransistor
Cara kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan Transistor normal pada umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan untuk memberikan arus pada Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor, arus Basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya. Oleh karena itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua kaki yaitu Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi cahaya.
Prinsipnya, apabila Terminal Basis pada Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar.
Photo Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area dimana Photo Transistor tersebut menerima cahaya. Berikut ini adalah bentuk dan simbol Photo Transistor (Transistor Foto)
Photo Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area dimana Photo Transistor tersebut menerima cahaya. Berikut ini adalah bentuk dan simbol Photo Transistor (Transistor Foto)
KOMPONEN [kembali]
- Dioda
- Resistor
- Transistor
- Battery
- Lampu
- Relay
- Phototransistor
- Alternator
RANGKAIAN [kembali]
Ketika Malam Hari Lampu otomatis Hidup
Prinsip Kerja Rangkaian :
Photo transistor pada rangkaian lampu otoatis tersebut di set untuk mengidera cahaya, dimana pada saat intensitas cahaya rendah (malam) maka akan memberikan bias maju pada transistor untuk mengaktifkan relai dan pada saat intensitas cahaya tingii (siang) yang diterima photo transistor maka tidak akan memberikan bias maju ke transistor, sehingga relai tidak mendapat energi dan berada pada kondisi Off.
Pada rangkaian lampu malam otomatis diatas dilengkapi dengan dioda yang dipasang secara reverse terhadap sumber tegangan relai, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya arus balik dari kumparan induksi relai pada saat terjadi perubahan kondisi pada relai.Adjustment Rangkaian Lampu Otomatis Pada rangkaian lampu otomatis diatas dilengkapi dengan variabel resistor R1 yang berfungsi untuk mengatur tingkat sensitifitas penerimaan cahaya pada photo transistor. Sehingga R1 tersebut secara prinsip berfungsi untuk mengatur waktu menyala atau padamnya lampu penerangan yang dikendalikan. Rangkaian lampu malam otomatis diatas membutuhkan sumber tegangan DC 12 Volt dan dapat digunakan untuk mengendalikan lampu DC maupun AC 12 volt, hal ini karena sistem switching lampu (beban) menggunakan relai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar